KEDAULATAN
DATA & INTERNET RI
1984:
Big
Brother, Wikileaks & PRISM
Data
Mining dan Analytics kini menggunakan teknologi canggih seperti yang
dilakukan oleh proyek PRISM dengan teknologi Big Data dari sumber
data Satelit, Smartphone, bahkan voluntarily melalui Sosial Media dan
permainan Game.
1984
GEORGE ORWELL – THE BIG BROTHER IS WATCHING YOU
Uniknya,
semua proses data mining, penyadapan, intersepsi sudah diprediksi
secara terperinci dan seperti nyata dalam novel fiksi judul ‘1984’
yang ditulis oleh George Orwell futurist pada 1949 di Ingris Raya
(UK) dan Orwell dapat meramalkan semua ini seperti Internet,
Penyadapan, Big Data Analytics dan Mining, Monitor CCTV ketika
teknologi telepon saja belum ada 4 tahun setelah RI merdeka dan Orwel
memprediksi akan terjadi pada 1984.
Namun
1984 baru awal kelahiran dan mendunianya IBM PC Desktop dan Proyek
DARPA masih dalam tahap proyek rahasia Kementrian Pertahanan (DoD)
pada tahun 1969. Apakah DoD AS terinspirasi oleh masyarakat Orwellian
dan menjadi buku wajib yang dibaca oleh penulis pada pelajaran sastra
ingris di Highschool di benua AS serta 1984 menjadi pertunjukan
teater pouler jika berkunjung ke London, UK. Itulah alasan masyarakat
Orwellian menggunakan istilah Big Brother (Surveilance Institusi),
Telescreen (CCTV), Thought crime, Newspeak (Brainwash) menjadi icon
ketika bicara Data Privacy, Data Mining dan Analytics hingga
Surveilance.
Semua
ini nampaknya hanya sebuah fiksi dan konspirasi teori belaka karena
memang ditutup rapi oleh Pemerintah. Namun Edward Snowden, sebelumnya
Julian Assange mendisrupsi dan membocorkan semua rahasia Pentagon,
NSA dan Government Communication Headquarter (GCHQ), di UK. Menurut
Paolo Gerbaudo, Profesor Digital Culture & Society di King
College, London bahwa Skenario program PRISM dari NSA yang melakukan
data mining menyadap komunikasi jaringan Telekom dunia dan Satelit,
serta ditenggarai dari social media seperti Facebook, Google, Twitter
dan Youtube, serta game seperti Angry Bird dan game Augmented reality
(AR) memanfaatkan GPS yang kini sangat populer.
Banyak
aktivis melawan totalitarian, anti privacy merasakan ketakutan
(nightmare) dari skenario dari 1984 sehingga menjadi pertunjukan
terkenal dan ironis di Playhouse Theater di kota London, karena
berakhir dengan kekalahan masyarakat dunia melawan Big Brother,
Pemerintah totalitarian dan penuh rahasia.
WIKILEAKS
– DARI JARINGAN PENTAGON SIPRNET HINGGA KAWAT DIPLOMATIK
Awalnya
kisah dunia intelijen modern menggunakan Internet ini hanya kisah
fiksi, namun menjadikan banyak masyarakat di dunia terkejut dan marah
setelah mendengar dan melihat dokumen rahasia yang dibongkar oleh
Snowden dan Assange sebagai whistleblower modern sepanjang masa.
Sumber
berita yang kontroversial di Wikileaks bersumber dari Bradley
Manning, Kopral AD AS yang bertugas di Bagdad yang membocorkan
rahasia militer AS, 91,000 dokumen perang Afghanistan; 392,000
dokumen perang Irak, 779 dokumen dari penjara Guantanamo Pentagon
dan 251,000 dokumen memoranda State Department AS (Kementrian Luar
Negeri) dengan banyak Kepala Negara komunikasi dengan Kepala Negara
dunia, serta kedutaan di manca negara, dikenal dengan Cable Gate.
Semua
pembocoran ini menjadi sebuah skandal terbesar Public Disclosure dari
materi rahasia (classified) AS. Manifesto Wikileaks ditulis Assange
dengan judul “Crypto-Anarchist Manifesto” dan blog “Conspiracy
as Governance” mengenai authorritarian konspirasi.
Bayangkan
Manning hanya seorang Kopral AD kebetulan bertugas menjaga peralatan
komputer di pos militer di Baghdad, Irak dan memiliki akses ke
jaringan Pentagon dan militer, SIPRNet yang tidak memiliki hubungan
ke Internet, namun Manning membawa keluar dalam CD Lady Gaga. Julian
Assange dianggap lebih berbahaya dari teroris 9/11 oleh Sarah Palin,
Capres AS dan Wakil Presiden Joe Biden.
Senator
Lieberman perintahkan Amazon memblokir Wikileaks Web Server di
Switzerland dan perusahaan EveryDNS diminta blokir wikileaks.org
menjadi yang lain seperti wikileaks.de. Paypal, Visa dan Mastercard
menyusul mengisolasi rekening yang terlibat karena ada red notice
dari Interpol. Untuk menjaga anonimitas, Wikileak menggunakan TOR
Hidden Service yang sangat aman, sebelumnya dengan Open SSL (Secure
Socket Layer). TOR pun dibuat oleh Nick Mathewson dengan dana dari
Navy Research Lab (NRL) dan DARPA, namun anonimitas sepertinya dijaga
oleh pengembang TOR dan mulai beroperasi 2004 dengan beberapa mode
relay dari konsep awal Onion Routing oleh Syverson.
Sebelumnya
pembocoran rahasia yang tergolong besar dilakukan oleh Daniel
Ellsberg, military analyst yang membocorkan Pentagon Paper ke New
York times pada tahun 1969 hingga 1971. Bradley hanya berpangkat
Kopral, sedangkan Ellsberg lulusan Harvard yang dekat dengan
Secretary of State, Henry Kissinger dan memiliki security clearance
yang tinggi dan berada di inner circle Washington.
PROGRAM
MATA MATA PRISM DARI NSA
Edward
Snowden juga whistleblower yang membocorkan dokumen dan data rahasia
NSA dan Pemerintah AS sebagai karyawan kontraktor NSA salah satunya
Booz Allen Hamilton (BAH). Menurut portal the Guardian justru Snowden
mendapatkan akses ke semua mesin, terutama dari Tiongkok darat,
sebagai 'ghost user'yang di hack oleh NSA, ketika diwawancarai oleh
South China Morning Post.
Banyak
dokumen diretas dan diunduh kedalam thumb drives yang semestinya
dilarang, namun dilakukan pada malam hari. Keterlibatan NSA
mengumpulkan puluhan juta telepon record penduduk AS dari perusahaan
telkom Verizon juga intersepsi data dari banyak server dari 9
perusahaan OTT seperti Facebook, Google, Microsoft, Yahoo dll melalui
program surveillance PRISM.
Dari
dua whistleblower diatas yaitu Assange dan Snowden, maka banyak data
mining dan analytics yang dilakukan oleh instansi intelijen terutama
di negara-negara superpower melalui program penyadapan atau memaksa
perusahaan OTT untuk sharing data informasi profile penggunanya,
bahkan analytics dapat dilakukan dari tracking dan navigasi data GPS
dari satelit GPS yang dimiliki oleh AS.
Ke
depan akses data user profil dan lokasi dapat dilakukan dengan cara
yang entertaining atau menyenangkan misalnya melalui: 1. Social Media
ie: Facebook; 2. Augmented Reality Game ie: Pokemon Go, Angry Bird;
3. Online Transactions ie: Ecommerce, Arline Ticketing. Etc.(RR)
Artikel lebih lengkap dan laporan lainnya yang tidak kalau menarik... dapat diperoleh di edisi cetak No 05/2016 Edisi HUT RI Agt-Sep 2016. Merdeka !
Artikel lebih lengkap dan laporan lainnya yang tidak kalau menarik... dapat diperoleh di edisi cetak No 05/2016 Edisi HUT RI Agt-Sep 2016. Merdeka !